SEJARAH PIK-M PANIC
Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Payung Negeri Comunity atatu yang lebih dikenal dengan sebutan PIKm PANIC beridiri pada tanggal 10 Mei 2010. organisasi ini terbentuk karena
mengingat permasalahan remaja pada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan, hal ini dapat kita lihat dengan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja perempuan dan laki-laki yang mengetahui masa subur baru mencapai 29,0% dan 32,3%, remaja peremopuan dan laki-laki yang mengetahui resiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual sekali masing-masing baru mencapai 49% dan 45%. Remaja perempuan dan remaja laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%. Sedangkan remaja perempuan dan laki-laki usia 20-24 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing mencapai 48,6% dan 46,5% (SKRRI 2002-2003)
Data tersebut menunjukan sekitar 1 juta remaja Pria (5%) dan 200 ribu remaja Wanita (1%) menyatakan secara terbuka bahwa mereka pernah melakukan hubungan seksual. Sebanyak 8% pria umur 15-24 tahun telah menggunakan obat-obatan terlarang, sedangkan untuk kasus HIV dan AIDS dari 10.384 penderita AIDS 2,54% adalah sekelompok usia 15-19 tahun dan 53,85% adalah sekelompok usia 20-29 tahun (Departemen kesehatan Republik Indonesia Semtember 2007)
Salah astu program dari BKKBN adalah mewujudkan remaja dan pemuda yang sehat, cerdas, dan kreatif, sehaingga di bentuklah PIK-PIK i berbagai instansi perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah salah satunya PIK-m PANIC dari STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
Dari banyaknya kasus-kasus remaja tersebut maka beberapa mahasiswa/i STIKes Payung Negeri Pekanbaru yang terdiri dari mahasiswi D3 kebidanan, mahasiswa/i D3 Keperawatan, mahasiswa/i IKM dan Masasiswa/i S1 keperawatan dengan ikhlas menjadi pengelolah dari PIK-m PANIC ini yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku positif remaja dan mahasiswa tentang Seksualitas, HIV/AIDS, Narkoba, Pendewasaan Usia Perkawinan,dan Life Skill dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang.
Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Payung Negeri Comunity atatu yang lebih dikenal dengan sebutan PIKm PANIC beridiri pada tanggal 10 Mei 2010. organisasi ini terbentuk karena
mengingat permasalahan remaja pada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan, hal ini dapat kita lihat dengan rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja perempuan dan laki-laki yang mengetahui masa subur baru mencapai 29,0% dan 32,3%, remaja peremopuan dan laki-laki yang mengetahui resiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual sekali masing-masing baru mencapai 49% dan 45%. Remaja perempuan dan remaja laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%. Sedangkan remaja perempuan dan laki-laki usia 20-24 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing mencapai 48,6% dan 46,5% (SKRRI 2002-2003)
Data tersebut menunjukan sekitar 1 juta remaja Pria (5%) dan 200 ribu remaja Wanita (1%) menyatakan secara terbuka bahwa mereka pernah melakukan hubungan seksual. Sebanyak 8% pria umur 15-24 tahun telah menggunakan obat-obatan terlarang, sedangkan untuk kasus HIV dan AIDS dari 10.384 penderita AIDS 2,54% adalah sekelompok usia 15-19 tahun dan 53,85% adalah sekelompok usia 20-29 tahun (Departemen kesehatan Republik Indonesia Semtember 2007)
Salah astu program dari BKKBN adalah mewujudkan remaja dan pemuda yang sehat, cerdas, dan kreatif, sehaingga di bentuklah PIK-PIK i berbagai instansi perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah salah satunya PIK-m PANIC dari STIKes Payung Negeri Pekanbaru.
Dari banyaknya kasus-kasus remaja tersebut maka beberapa mahasiswa/i STIKes Payung Negeri Pekanbaru yang terdiri dari mahasiswi D3 kebidanan, mahasiswa/i D3 Keperawatan, mahasiswa/i IKM dan Masasiswa/i S1 keperawatan dengan ikhlas menjadi pengelolah dari PIK-m PANIC ini yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, sikap dan prilaku positif remaja dan mahasiswa tentang Seksualitas, HIV/AIDS, Narkoba, Pendewasaan Usia Perkawinan,dan Life Skill dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang.